{ قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي
رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ
الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
(158)} [الأعراف: 158]
Katakanlah: "Hai
manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang
mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk". (Al-A'raf: 158)
Rangkaian
ayat ini ditempatkan Allah SWT di sela-sela ayat yang menceritakan perjuangan
nabi Musa a.s. dalam membimbing Bani Israil yang menghadapi penindasan luar
biasa dari Fir'aun, lalu mereka diselamatkan Allah melalui bimbingan nabi Musa
a.s. itu; tetapi mereka tidak patuh kepada ajaran agama yang disampaikan kepada
mereka. Bahkan mereka kembali menyembah sesuatu selain Allah, yaitu menyembah
patung anak lembu yang dibentuk dari emas oleh Samiri, justeru peristiwa ini
berlangsung sewaktu Musa pergi bermunajat selama empat puluh hari ke Sinai
untuk menerima kitab Taurat.
Meskipun
demikian, bangsa Yahudi yang berkepala batu ini dengan pongah mempropagandakan
diri mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan, padahal di sisi lain mereka tampil
sebagai penegak kemungkaran, penyebar kekejian, menghalalkan apa yang
diharamkan Allah, dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah... Hanya sedikit
sekali mereka yang beriman.
Sikap mereka yang demikian
itu tidak berubah dalam menghadapi dakwah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
SAW, dimana agama yang beliau bawa mempunyai prinsip yang sama dengan agama
yang dibawa Musa, dan para rasul terdahulu…
Dengan ditempatkannya ayat
di atas dalam rangkaian ayat yang dimaksud, maka kita dapat mengutip pelajaran:
Pertama: Allah
memperingatkan kepada seluruh ummat manusia agar menghindari karakteristik Bani Israil, yang kufur, licik, pongah, dan
keras kepala.
Kedua: Allah memaparkan
kepada Nabi SAW tentang watak Yahudi yang kufur dan licik, agar beliau tidak
bersedih hati menghadapi mereka.
Ketiga: Allah
memproklamirkan kepada seluruh ummat manusia bahwa kerasulan Muhammad SAW tidaklah
terbatas pada suatu suku bangsa.
Katakanlah: "Hai
manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua..."
Proklamirkanlah wahai
Muhammad kepada penduduk bumi bahwa dirimu bukanlah seorang rasul yang diutus
kepada suatu kaum saja. Bukan seperti Musa dan Isa yang hanya diutus kepada
Bani Israil, meskipun agama yang kamu bawa mempunyai prinsip yang sama dengan
agama yang dibawa oleh seluruh rasul
itu...
Jadi, agama Islam adalah
agama universal, berlaku bagi seluruh ummat manusia sampai hari kiamat.
Inilah ketetapan Allah.
"yaitu Allah yang
mempunyai kerajaan langit dan bumi..."
Dialah Raja segala raja di
langit dan di bumi, yang mengatur segala sesuatu menurut kehendakNya. Adapun
kekuasaan yang ada di tangan seseorang, pada hakikatnya alah pinjam pakai dari
Allah SWT, yang bila tiba masanya kekuasaan itu kembali diambil Allah, maka
kepadanya dimintai pertanggung jawaban atas amanah yang diberikan kepadanya.
"Tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia."
Hanya Dialah yang berhak
diibadati dengan sebenarnya. Hanya hukumNya yang
berhak dijunjung tinggi. Hanya Dia yang berhak dipatuhi dan ditaati.
"Yang menghidupkan dan
mematikan."
Dia menghidupkan manusia
untuk satu tujuan yang jelas yaitu untuk mengabdi kepadaNya, dan menjadi
khalifah di muka bumi ini. Dia tidak menciptakan manusia untuk bermain-main,
atau bersenda gurau.
Dan setiap manusia pasti
akan mati apabila ajal yang ditetapkan telah tiba, walaupun berusaha melarikan
diri daripadanya dengan bersembunyi di dalam peti yang terkunci mati. Karena
tidak ada satu tempatpun di langit dan di bumi yang terlepas dari kekuasaan dan kendali Allah SWT.
Allah SWT menjadikan mati
dan hidup untuk menguji siapa di antara hambaNya yang paling baik amalnya.
"Maka berimanlah kamu
kepada Allah dan Rasul Nya..."
Karena kamu berasal dari
Allah dan akan kembali kepadaNya, maka hendaklah kamu tunduk dan patuh
menjalankan syari'at agama yang diturunkanNya kepada RasulNya Muhammad SAW.
"Nabi yang ummi yang
beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya)..."
Muhammad SAW menjadi Rasul
bukan karena kehendaknya, tetapi Allah-lah yang mengangkatnya menjadi Rasul.
Beliau tidak pandai tulis baca, dan tidak menduduki bangku pendidikan formal
untuk mencari titel yang disebut "Nabi dan Rasul" itu. Karena
ketentuan untuk menjadi Nabi dan Rasul itu adalah hak mutlak Allah SWT belaka.
"dan ikutilah
dia..."
Jadikanlah Muhammad SAW
sebagai suri tauladan di dalam kehidupanmu. Kerjakan segala yang disuruhnya dan
tinggalkan segala yang dilarangnya.
"Supaya kamu mendapat
petunjuk".
Di sini Allah menekankan
kepada kita tentang inti keselamatan hidup di dunia ini, tergantung kepada petunjuk hidup yang kita pegang teguh.
Orang yang tidak beriman
kepada Allah dan RasulNya maka hidupnya berada dalam kesesatan, dan sudah pasti
menghabiskan umurnya untuk sesuatu yang tidak pasti pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar