Jumat, 07 Agustus 2015

(7) MENGIKUTI NABI SAW SYARAT MUTLAK MENDAPATKAN PETUNJUK


{ قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (158)} [الأعراف: 158]

Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (Al-A'raf: 158)

Rangkaian ayat ini ditempatkan Allah SWT di sela-sela ayat yang menceritakan perjuangan nabi Musa a.s. dalam membimbing Bani Israil yang menghadapi penindasan luar biasa dari Fir'aun, lalu mereka diselamatkan Allah melalui bimbingan nabi Musa a.s. itu; tetapi mereka tidak patuh kepada ajaran agama yang disampaikan kepada mereka. Bahkan mereka kembali menyembah sesuatu selain Allah, yaitu menyembah patung anak lembu yang dibentuk dari emas oleh Samiri, justeru peristiwa ini berlangsung sewaktu Musa pergi bermunajat selama empat puluh hari ke Sinai untuk menerima kitab Taurat.

Meskipun demikian, bangsa Yahudi yang berkepala batu ini dengan pongah mempropagandakan diri mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan, padahal di sisi lain mereka tampil sebagai penegak kemungkaran, penyebar kekejian, menghalalkan apa yang diharamkan Allah, dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah... Hanya sedikit sekali mereka yang beriman.

Sikap mereka yang demikian itu tidak berubah dalam menghadapi dakwah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, dimana agama yang beliau bawa mempunyai prinsip yang sama dengan agama yang dibawa Musa, dan para rasul terdahulu…

Dengan ditempatkannya ayat di atas dalam rangkaian ayat yang dimaksud, maka kita dapat mengutip pelajaran:

Pertama: Allah memperingatkan kepada seluruh ummat manusia agar menghindari karakteristik Bani Israil, yang kufur, licik, pongah, dan keras kepala.

Kedua: Allah memaparkan kepada Nabi SAW tentang watak Yahudi yang kufur dan licik, agar beliau tidak bersedih hati menghadapi mereka.

Ketiga: Allah memproklamirkan kepada seluruh ummat manusia bahwa kerasulan Muhammad SAW tidaklah terbatas pada suatu suku bangsa.

Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua..."

Proklamirkanlah wahai Muhammad kepada penduduk bumi bahwa dirimu bukanlah seorang rasul yang diutus kepada suatu kaum saja. Bukan seperti Musa dan Isa yang hanya diutus kepada Bani Israil, meskipun agama yang kamu bawa mempunyai prinsip yang sama dengan agama yang dibawa oleh seluruh rasul  itu...

Jadi, agama Islam adalah agama universal, berlaku bagi seluruh ummat manusia sampai hari kiamat.

Inilah ketetapan Allah.

"yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi..."

Dialah Raja segala raja di langit dan di bumi, yang mengatur segala sesuatu menurut kehendakNya. Adapun kekuasaan yang ada di tangan seseorang, pada hakikatnya alah pinjam pakai dari Allah SWT, yang bila tiba masanya kekuasaan itu kembali diambil Allah, maka kepadanya dimintai pertanggung jawaban atas amanah yang diberikan kepadanya.

"Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia."

Hanya Dialah yang berhak diibadati dengan sebenarnya. Hanya hukumNya yang berhak dijunjung tinggi. Hanya Dia yang berhak dipatuhi dan ditaati.

"Yang menghidupkan dan mematikan."

Dia menghidupkan manusia untuk satu tujuan yang jelas yaitu untuk mengabdi kepadaNya, dan menjadi khalifah di muka bumi ini. Dia tidak menciptakan manusia untuk bermain-main, atau bersenda gurau.

Dan setiap manusia pasti akan mati apabila ajal yang ditetapkan telah tiba, walaupun berusaha melarikan diri daripadanya dengan bersembunyi di dalam peti yang terkunci mati. Karena tidak ada satu tempatpun di langit dan di bumi yang terlepas dari kekuasaan dan kendali Allah SWT.

Allah SWT menjadikan mati dan hidup untuk menguji siapa di antara hambaNya yang paling baik amalnya.

"Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya..."

Karena kamu berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya, maka hendaklah kamu tunduk dan patuh menjalankan syari'at agama yang diturunkanNya kepada RasulNya Muhammad SAW.

"Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya)..."

Muhammad SAW menjadi Rasul bukan karena kehendaknya, tetapi Allah-lah yang mengangkatnya menjadi Rasul. Beliau tidak pandai tulis baca, dan tidak menduduki bangku pendidikan formal untuk mencari titel yang disebut "Nabi dan Rasul" itu. Karena ketentuan untuk menjadi Nabi dan Rasul itu adalah hak mutlak Allah SWT belaka.

"dan ikutilah dia..."

Jadikanlah Muhammad SAW sebagai suri tauladan di dalam kehidupanmu. Kerjakan segala yang disuruhnya dan tinggalkan segala yang dilarangnya.

"Supaya kamu mendapat petunjuk".

Di sini Allah menekankan kepada kita tentang inti keselamatan hidup di dunia ini, tergantung kepada petunjuk hidup yang kita pegang teguh.

Orang yang tidak beriman kepada Allah dan RasulNya maka hidupnya berada dalam kesesatan, dan sudah pasti menghabiskan umurnya untuk sesuatu yang tidak pasti pula.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar