Minggu, 02 Agustus 2015

(4) PRINSIP HIDUP DI BAWA MATI


{قُلْ إِنَّنِي هَدَانِي رَبِّي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ دِينًا قِيَمًا مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (161) قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163)} [الأنعام: 161 - 163]

Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah diberi petunjuk oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik". (161) Katakanlah: "Sesung-guhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,(162) tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Al-An'am: 161-163)

Allah SWT melalui ayat ini menerangkan kepada kita prinsip hidup yang wajib kita pertahankan dengan segala daya dan upaya; jiwa dan raga.

Katakanlah..."

Nyatakan, perlihatkan dan buktikan kepada seluruh penduduk bumi!

"Sesungguhnya aku telah diberi petunjuk oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar..."

Persaksikanlah kepada seluruh penduduk bumi bahwa: Agama Islam yang aku anut adalah agama Allah, Dialah Tuhan yang menciptakan diriku dari segumpal darah beku (seperti daging yang dikunyah), Dia Maha Mulia yang mengajariku ilmu pengetahuan lalu memberiku petunjuk dengan agama yang lurus itu... Agama yang terang dan nyata membimbing manusia agar selamat hidup di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu, tiadalah aku akan mencari petunjuk selain Islam, karena segala pedoman yang berasal dari selain Allah, atau dari hasil pemikiran manusia belaka, tidak ada jaminan keselamatannya. Manusia tidak mengetahui apapun kalau tidak diberi ilmu oleh Allah SWT.

Agama Islam seperti inilah sebagai:

"Agama Ibrahim yang lurus..."

Yaitu; Rasul pilihan yang lahir di tengah masyarakat yang sesat, menyembah berhala di Babilonia dahulu kala, namun atas berkat rahmat dan kasih sayang Allah, maka Ibrahim tampil di pentas kehidupan membawa agama yang lurus.

"Dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik."

Demi mempertahankan akidah tauhidnya, Ibrahim telah menghadapi berbagai ujian keimanan yang sangat berat, namun ketauhidannya tidak tergoyahkan. Sewaktu Namrudz memutuskan hukuman bakar hidup-hidup bagi Ibrahim, karena perbuatannya menghancurkan berhala-berhala sembahan kaumnya, beliau menghadapi hukuman itu dengan tabah, yakin atas pertolongan Allah. Lalu Allah SWT menyelamatkan dia dengan berfirman kepada api agar dingin dan menyelamatkan Ibrahim.

Betapa rindunya Ibrahim untuk memperoleh keturunan..., dia tiada berputus asa berdoa kepada Allah, lantas Allah menganugerahinya seorang putera yang sangat penyantun, walaupun doa itu dikabulkan setelah Ibrahim berusia renta...

Selanjutnya Allah SWT menguji kecintaan Ibrahim kepadaNya, dengan menyuruh mengasingkan isteri dan anaknya ke lembah Bakkah (Mekkah) yang tidak ada tanam-tanaman, Ibrahim patuh. Kemudian diperintahkan pula agar menyembelih anaknya...., Ibrahim juga patuh... Maka nyatalah Ibrahim sebagai orang yang murni kecintaannya kepada Allah, dan Allah membalas perbuatannya dengan balasan yang tiada terkira; baik di dunia maupun di Yaumil Mahsyar nanti. Allah SWT menjadikan Ibrahim sebagai suri teladan bagi orang-orang yang bertaqwa.

"Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam..."

Inilah prinsip hidup yang tidak dapat ditawar dengan segala apapun di dunia ini, bahwa shalat, sebagai media penghubung antara hamba dengan Tuhannya, dan sebagai tiang agama Allah... Bahwa segala ibadat selain shalat yang dilakukan, bahwa hidup dan mati, hanya dan hanya demi Allah... Bukan karena sesuatu selain Allah....

"tiada sekutu bagi-Nya..."

Allah Maha Esa, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tiada sesuatupun yang menyerupai-Nya. Dia Yang menghidupkan dan Yang mematikan. Yang mencurahkan rezeki kepada seluruh makhluk-Nya. milikNya segala sesuatu di langit dan di bumi. Penguasa alam semesta inii, bila Dia menghendaki sesuatu hanya dengan ucapan "kun (jadilah)", maka jadilah!

"dan demikian itulah yang diperintahkan kepada-ku..."

Aku diperintahkan untuk mentauhidkan Allah, tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun.

Prinsip itu wajib dipertahankan, karena prinsip inilah sumber bahagia, sekaligus sumber malapetaka; bila dilecehkan. Allah SWT tidak akan mengampuni perbuatan orang yang mempersekutu-kanNya, dan mengampuni dosa selain syirik; bagi siapa yang dikehendakinya.

"dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

Jadi, hidup dan mati, serta segala persoalan yang kita hadapi, (setelah kita lakukan usaha maksimal sebatas kemampuan sebagai manusia); seluruhnya diserahkan kepada Allah. Jika menemui keberhasilan dalam suatu hal, itu bukanlah karena kepintaran kita, tetapi di balik itu adanya bantuan Allah. Sebaliknya, jika menemui kegagalan dalam suatu hal, kita dituntut bersabar, karena di balik itu ada hikmah ghaib, yang hanya Allah mengetahuinya.

Demikianlah, Allah mengajari setiap muslim prinsip hidup yang tidak boleh ditawar, atau diperjualbelikan dengan apapun di dunia ini.

Semoga Allah SWT, memberi kita kemantapan dan keteguhan hati untuk mengamalkan ketentuan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar