{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا
تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (102) وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا
وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً
فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى
شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ
آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (103)} [آل عمران: 102، 103]
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam.(102) Dan ber-peganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk. (Ali
Imram: 102-103)
Ayat di atas diturunkan
Allah SWT sehubungan dengan kasus yang dihadapi kaum muslimin di Medinah yang
hampir terjerumus ke dalam perang saudara (antara Aus dan Khazraj), karena
terpengaruh oleh politik pecah belah yang dihembuskan pihak Yahudi terhadap
mereka.
Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya..."
Jagalah hubungan baikmu
dengan Allah. Jangan mudah terpengaruh atau terpropokasi oleh pihak manapun
yang berusaha untuk menghancurkan keimananmu kepada Allah, atau merusak
hubungan baikmu dengan Allah.
Taqwa yang sebenarnya adalah
sikap hidup yang senantiasa memelihara diri dari segala tindakan yang dilarang
Allah SWT dan RasulNya SAW.
"Dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam..."
Bukan mati karena sesuatu
yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Orang yang mati karena
semangat 'ashabiyah (kesukuan/ nasionalisme picik), matinya sama dengan mati
jahiliyah.
Jadi tidaklah sepantasnya
ummat beriman berbunuh-bunuhan satu sama lain karena mempertahankan prinsip
jahiliyah.
Di sisi Allah orang-orang
beriman itu bersaudara, mereka terikat dengan ikatan akidah,
bukan dengan semangat kesukuan, nasionalisme, atau kepentingan ekonomi, atau ikatan
sejarah, seperti terikatnya hewan ternak dengan padang gembalaan yang di sana
mereka saling berebut, bersaing, dan saling berbunuhan.
Adalah suatu kebodohan besar
apabila kaum muslimin berperang satu sama lain karena mudah terpancing oleh issue keduniaan sebagai alat politik Yahudi, atau musuh
Islam. Oleh sebab itu kaum muslimin wajib berpegang teguh kepada pegangan hidup
yang satu yakni; Islam, kalau tidak mereka pasti akan mudah dipecah belah oleh
musuh, lalu terjerumus ke jurang neraka hidup.
"Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah..."
Bukan kepada sesuatu
pegangan hidup yang berasal dari pemikiran manusia belaka, atau kepada adat
kebiasaan yang berlawanan dengan prinsip Islam.
Jika ada suatu pendapat yang
berkembang di tengah-tengah masyarakat mengatakan bahwa; berteman dengan pihak
Yahudi yang nyata-nyata memusuhi ummat Islam itu adalah menguntungkan, kemudian
timbul keraguan kita, apakah pendapat ini benar atau tidak, maka pendapat
manakah yang akan diperpegangi? Maka...
Yang dipegang teguh adalah
ketetapan Allah di dalam Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
Seperti disebutkan tadi,
ayat ini turun berhubungan dengan kasus perpecahan ummat Islam yang nyaris
terjadi disebabkan oleh politik pecah belah Yahudi, lalu Al-Quran membeberkan
watak Yahudi yang tidak senonoh, dan kebusukan hati mereka yang tiada pernah
padam kepada ummat Islam, di berbagai tempat dan ayat, maka jelaslah sudah,
bahwa berteman dalam bentuk apapun dengan Yahudi akan merugikan kaum muslimin.
Jadi ummat Islam tidak boleh
terpengaruh oleh siapa dan apapun juga, selain oleh tali (Allah)....
"Dan
janganlah kamu bercerai berai..."
Yang satu berpegang kepada
tali Allah, yang lain berpegang kepada kepala botak profesor anu, yang satu
menghadap ke barat yang lain membelakang ke timur. Perilaku demikian bukanlah
perilaku ummat beriman...
"Dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh- musuhan..."
Begitulah suku Aus dan
Khazraj; hanya gara-gara seekor kambing mereka berperang, saling menumpahkan
darah, dan saling injak menginjak tiga puluh tahun lamanya. Karena ini dan itu
yang bersifat sepele, telah mencetuskan permusuhah berkepanjangan sesama
mereka... Sikap hidup begini, bukan hanya wujud pada kedua suku bangsa itu
saja, tetapi juga terjadi pada setiap suku bangsa yang tidak menjunjung tinggi
agama Islam. Termasuk bangsa-bangsa di dunia sekarang, hidup dalam percaturan
internasional yang saling menginjak.
"Maka
Allah mempersatukan hatimu, lalu men-jadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu daripadanya..."
Jadi, agama Islam adalah
nikmat Allah yang sangat besar. Dengan Islam itulah Allah memper-satukan hati
sesamamu, kalau kamu membelakangi Islam niscaya kamu akan terjerumus ke dalam
pola hidup yang centang perenang, akhirnya masuk neraka.
"Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar