Senin, 03 Agustus 2015

(5) TAQWA BENTENG KEUTUHAN UMMAT ISLAM



{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (102) وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (103)} [آل عمران: 102، 103]

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.(102) Dan ber-peganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imram: 102-103)

Ayat di atas diturunkan Allah SWT sehubungan dengan kasus yang dihadapi kaum muslimin di Medinah yang hampir terjerumus ke dalam perang saudara (antara Aus dan Khazraj), karena terpengaruh oleh politik pecah belah yang dihembuskan pihak Yahudi terhadap mereka.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya..."

Jagalah hubungan baikmu dengan Allah. Jangan mudah terpengaruh atau terpropokasi oleh pihak manapun yang berusaha untuk menghancurkan keimananmu kepada Allah, atau merusak hubungan baikmu dengan Allah.

Taqwa yang sebenarnya adalah sikap hidup yang senantiasa memelihara diri dari segala tindakan yang dilarang Allah SWT dan RasulNya SAW.

"Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam..."

Bukan mati karena sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Orang yang mati karena semangat 'ashabiyah (kesukuan/ nasionalisme picik), matinya sama dengan mati jahiliyah.

Jadi tidaklah sepantasnya ummat beriman berbunuh-bunuhan satu sama lain karena mempertahankan prinsip jahiliyah.

Di sisi Allah orang-orang beriman itu bersaudara, mereka terikat dengan ikatan akidah, bukan dengan semangat kesukuan, nasionalisme, atau kepentingan ekonomi, atau ikatan sejarah, seperti terikatnya hewan ternak dengan padang gembalaan yang di sana mereka saling berebut, bersaing, dan saling berbunuhan.

Adalah suatu kebodohan besar apabila kaum muslimin berperang satu sama lain karena mudah terpancing oleh issue keduniaan sebagai alat politik Yahudi, atau musuh Islam. Oleh sebab itu kaum muslimin wajib berpegang teguh kepada pegangan hidup yang satu yakni; Islam, kalau tidak mereka pasti akan mudah dipecah belah oleh musuh, lalu terjerumus ke jurang neraka hidup.

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah..."

Bukan kepada sesuatu pegangan hidup yang berasal dari pemikiran manusia belaka, atau kepada adat kebiasaan yang berlawanan dengan prinsip Islam.

Jika ada suatu pendapat yang berkembang di tengah-tengah masyarakat mengatakan bahwa; berteman dengan pihak Yahudi yang nyata-nyata memusuhi ummat Islam itu adalah menguntungkan, kemudian timbul keraguan kita, apakah pendapat ini benar atau tidak, maka pendapat manakah yang akan diperpegangi? Maka...

Yang dipegang teguh adalah ketetapan Allah di dalam Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.

Seperti disebutkan tadi, ayat ini turun berhubungan dengan kasus perpecahan ummat Islam yang nyaris terjadi disebabkan oleh politik pecah belah Yahudi, lalu Al-Quran membeberkan watak Yahudi yang tidak senonoh, dan kebusukan hati mereka yang tiada pernah padam kepada ummat Islam, di berbagai tempat dan ayat, maka jelaslah sudah, bahwa berteman dalam bentuk apapun dengan Yahudi akan merugikan kaum muslimin.

Jadi ummat Islam tidak boleh terpengaruh oleh siapa dan apapun juga, selain oleh tali (Allah)....

"Dan janganlah kamu bercerai berai..."

Yang satu berpegang kepada tali Allah, yang lain berpegang kepada kepala botak profesor anu, yang satu menghadap ke barat yang lain membelakang ke timur. Perilaku demikian bukanlah perilaku ummat beriman...

"Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh- musuhan..."

Begitulah suku Aus dan Khazraj; hanya gara-gara seekor kambing mereka berperang, saling menumpahkan darah, dan saling injak menginjak tiga puluh tahun lamanya. Karena ini dan itu yang bersifat sepele, telah mencetuskan permusuhah berkepanjangan sesama mereka... Sikap hidup begini, bukan hanya wujud pada kedua suku bangsa itu saja, tetapi juga terjadi pada setiap suku bangsa yang tidak menjunjung tinggi agama Islam. Termasuk bangsa-bangsa di dunia sekarang, hidup dalam percaturan internasional yang saling menginjak.

"Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu men-jadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya..."

Jadi, agama Islam adalah nikmat Allah yang sangat besar. Dengan Islam itulah Allah memper-satukan hati sesamamu, kalau kamu membelakangi Islam niscaya kamu akan terjerumus ke dalam pola hidup yang centang perenang, akhirnya masuk neraka.

"Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar